Kamis, 05 Mei 2011

Farhat Memprotes Pengontrak Briptu Norman

Menurut pihak PT Falcon Interactive, kasus kontrak kerja Briptu Norman Kamaru hanya masalah sepele. Pihak Falcon pun optimistis jika kontrak kerjanya dengan Briptu Norman Kamaru tidak salah. Namun, Farhat Abbas tak setuju jika Norman dipakai untuk menyanyikan lagu India.

"Makanya otak bisnis kamu (PT Falcon) dipakai jangan cuma buat ekonomi saja. Jangan cuma cari untung. Pake juga buat budaya. Mana bisa kaya gitu, ini kan Indonesia. Negara yang punya budaya," katanya dalam program Halo Selebriti SCTV, Jumat (6/5).

Sementara pengacara PT Falcon Interactive, Andri W Kusuma, merasa Farhat tak perlu bicara seperti itu. Terlebih, kata-katanya begitu bernada rasis. Seperti isi surat yang dilayangkan Farhat kepada PT Falcon, belum lama ini.

"Saudara Farhat Abbas melalui lembaga swadaya masyarakatnya mengatakan, Kami LSM Hajar Indonesia meminta untuk tidak membudayakan joget, goyang, dan lagu India, dengan alasan tidak layak dan tidak pantas anggota Polri membudayakan budaya India, " kata Andri.

Andri kembali membacakan isi surat Farhat. "Terlebih lagi Anda Direktur PT. Falcon Interactive, juga merupakan keturunan India. Jangan hanya karena adanya pertimbangan ekonomis dan keuntungan pribadi, sehingga mengesampingkan budaya Indonesia. Tembusan: Presiden RI, Kepala Kepolisian RI, dan Jero Wacik," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar